Koagulasi dalam penjernihan air berfungsi untuk menghilangkan partikel tersuspensi, koloid, dan kotoran lain dari air. Proses ini mengubah partikel padatan dalam air baku yang tidak bisa mengendap menjadi mudah mengendap.

Cara kerja koagulasi :

1. Bahan kimia tertentu, yang dikenal sebagai koagulan, ditambahkan ke dalam air baku.

2. Koagulan berinteraksi dengan partikel bermuatan negatif di dalam air.

3. Gaya elektrostatis yang memisahkan partikel terdestabilisasi.

4. Partikel-partikel saling berikatan membentuk flok yang lebih besar dan berat.

5. Flok yang terbentuk mudah mengendap di bak sedimentasi dan atau bak filtrasi.

Manfaat koagulasi :

Koagulasi penting dalam pengolahan air untuk menghilangkan berbagai macam zat pencemar. Dengan proses ini, air yang keruh dan tercemar dapat diubah menjadi air yang jernih dan aman untuk dikonsumsi.

Contoh koagulan:

Koagulan anorganik meliputi koagulan aluminium (misalnya aluminium sulfat, aluminium klorida, dan natrium aluminat) dan koagulan besi.

PENGOLAHAN DAN PENAMPUNGAN AIR BERSIH

Proses penjernihan air di Instalasi Pengolahan Air(IPA) terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

• Koagulasi

• Flokulasi

• Sedimentasi

• Filtrasi

• Desinfeksi

Setiap tahap ini sangat penting untuk memastikan kemurnian air.

Penjelasan proses penjernihan air di IPA :

• Koagulasi: Penambahan tawas untuk menggumpalkan partikel-partikel dalam air

• Flokulasi: Pembentukan flok yang umumnya berbentuk lumpur

• Sedimentasi: Pemisahan air dari lumpur dengan memanfaatkan gaya gravitasi

• Filtrasi: Penyaringan air dengan melewatkannya melalui media berpori

• Desinfeksi: Penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dll untuk menghindari adanya potensi kuman dan bakteri

Setelah proses pengolahan selesai, air akan dismpan dalam reservoir sebelum di distribusikan.

KOAGULASI

Flokulasi dalam penjernihan air berfungsi untuk menghilangkan padatan tersuspensi dari air. Proses ini membuat air lebih bersih dan aman untuk diminum.

Cara kerja flokulasi :

1. Flokulan ditambahkan ke dalam air

2. Padatan tersuspensi menggumpal dan membentuk flok

3. Air yang mengandung flok-flok dialirkan ke dalam bak pengendap

4. Air dibiarkan diam untuk jangka waktu tertentu

5. Flok-flok yang besar dan berat mengendap ke bagian bawah bak

6. Air yang lebih jernih berada di bagian atas bak

Manfaat flokulasi :

• Membantu mengatasi air yang tercemar dan menjaga kualitas air

• Mempercepat pemisahan kotoran dari air

• Membentuk lumpur yang lebih kasar dan lebih padat

• Menghemat konsumsi koagulan

• Memperpanjang masa pakai filter

• Membantu instalasi pengolahan air untuk menangani lebih banyak cairan

Keterbatasan flokulasi Bisa menjadi proses yang lambat, Mungkin memerlukan penggunaan bahan kimia, Mungkin sulit untuk dikendalikan, Dapat menghasilkan gumpalan besar yang dapat menyumbat filte

FLOKULASI

SEDIMENTASI

FILTRASI

DESINFEKSI

Sedimentasi adalah tahap penting dalam proses pengolahan air yang berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel padat yang ada dalam air

Sedimentasi dalam penjernihan air berfungsi untuk mengendapkan partikel padat yang ada dalam air. Proses ini menggunakan prinsip gravitasi sehingga air menjadi lebih jernih dan siap untuk diproses lebih lanjut.

Tujuan sedimentasi Memisahkan partikel padat dari air limbah, Mengurangi konsentrasi partikel dalam air, Meminimalkan kebutuhan koagulasi dan flokulasi, Memusatkan lumpur dan meningkatkan kualitas air kolam.

Cara kerja sedimentasi

1. Air yang telah mengalami proses flokulasi akan mengalir ke bak sedimentasi

2. Pada bak sedimentasi air akan diendapkan untuk memisahkan air dengan padatan

3. Partikel flok akan mengendap karena pengaruh gravitasi

Manfaat sedimentasi

• Memastikan air yang sampai ke konsumen lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi

• Mengendalikan kebutuhan akan bahan kimia tambahan

• Memisahkan partikel tersuspensi yang dapat menyumbat filter

• Memusatkan lumpur dan meningkatkan kualitas air kolam

Desinfeksi dalam penjernihan air berfungsi untuk membunuh patogen, seperti bakteri, virus, dan parasit, yang dapat menyebabkan penyakit. Desinfeksi juga dapat menonaktifkan mikroorganisme patogen dalam air minum.

Tujuan desinfeksi dalam penjernihan air adalah:

• Menghilangkan patogen yang dapat menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air

• Menurunkan risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi air minum

• Memastikan air layak minum

• Memastikan air bebas dari patogen dan aman untuk digunakan

Beberapa metode desinfeksi yang dapat dilakukan pada air adalah:

• Klorinasi, yaitu penambahan klorin ke air minum

• Sinar ultraviolet, yaitu mengekspos air dalam lapisan tipis ke sinar ultraviolet

• Pasteurisasi, yaitu membawa suhu air hingga 161°F dan menahannya selama 15 detik

• Ozon, yaitu memanfaatkan aksi oksidasi ozon yang kuat untuk mendesinfeksi air

Selain desinfeksi, proses penjernihan air juga dapat dilakukan dengan pemurnian dan klarifikasi. Pemurnian bertujuan untuk menghilangkan bahan kimia organik atau anorganik dan partikel. Klarifikasi bertujuan untuk mengurangi kekeruhan air.

Filtrasi dalam penjernihan air berfungsi untuk memisahkan partikel padat dari air. Tujuannya adalah untuk menghasilkan air bersih yang aman dan layak dikonsumsi.

Cara kerja filtrasi :

• Air yang mengandung padatan atau koloid dilewatkan melalui media penyaring

• Media penyaring akan meloloskan air tetapi menahan partikel padatan

• Partikel padatan yang tersuspensi dalam cairan dapat dipisahkan

Manfaat filtrasi air :

• Menjaga kualitas air minum

• Mencegah gangguan pencernaan, seperti diare, mual, muntah, dan sakit perut

• Membantu menjaga kesehatan anak yang sistem pencernaannya masih sensitif

Contoh bahan yang dapat digunakan untuk filtrasi Kapas, Zeolit, Arang, Pasir, Kerikil.

Perawatan alat filtrasi :

• Alat filtrasi harus tetap dirawat untuk menjaga kualitas air tetap baik

• Bersihkan dan tata kembali isinya seperti ijuk, batu, kerikil, dan yang lainnya